Dungu

Thursday, January 07, 2010

Kenapa aku harus terpaku?
Kenapa kedunguan ini terus berlangsung.
Serasa idiot yang bodoh.
Dungu.
Dungu.
Dungu.
Bedebah kau.
Bajingan .
Sialan.
Binatang jalang kau.
Ahh.
Malas aku melihat.
Mendengar.
Merasa.
Ini lagi.
Ini lagi.
Aku ingin mencoba.
Tapi tak sanggup.
Hanya terpaku.
Terpaku.
Dan selamanya terpaku.
Ssialan.
Ah.
Aku ingin merasa.
Hal yang dulu lagi.
Mencoba mengawali seperti pertama.
Tapi tak bisa.
Tak mungkin.
Jarak ini sudah semakin jauh.
Jauh.
Jauh.
Jauh.
Suramadu pun terlewati oleh batas ini.
Benci.
Dendam.
Emosi.
Ingin.
Hasrat terpendam.
Tapi bukan birahi.
Hanya ingin.
Mencoba.
Mengulang.
Memutar.
Mengenang.
Mengingat.
Aku hanya bisa terdiam.
Tersenyum.
Tersungging melihat sosok dungu itu.
Aku benci kau dungu.
Aku benci kau bodoh.

0 comments:

Post a Comment

Delicious Diaries Of Denis Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino